A.
Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal
dari kata “ to evaluate” yang berarti menilai. Dengan demikian evaluasi
merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu
yang dipertimbangkan (evaluation).
Sesuatu yang dipertimbangkan itu bias berupa manusia, kegiatan, keadaan, benda,
atau sesuatu kesatuan tertentu.
Evaluasi dan pengukuran
tidak bias disamakan walaupun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat.
Pengukuran berarti perbandingan data kuantitatif dengan data kuantitatif
lainnya yang sesuai dalam rangka mendapatkan nilai (angka). Sedangkan
pengukuran dalam bidang pendidikan adalah usaha untuk memahami kodisi – kondisi
objektif tentang sesuatu yang akan dinilai. Evaluasi akan lebih tepat jika
didahului oleh proses pengukuran. Sebaliknya, pegukuran tidak akan memiliki
arti apa-apa jika tidak dikaitkan dengan proses evaluasi.
Istilah lain yang erat
hubungannya dengan evaluasi dan pengukuran adalah penilaian (assessment). Pada dasarnya penilaian
adalah bagian dari evaluasi yang lebih luas dari pada pengukuran. Penilaian
adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk
secara kualitatif. Dengan demikian, antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian
memiliki keterkaitan yang tak bias dipisahkan.
B.
Objek Evaluasi
Objek evaluasi
pendidikan dalam arti umum adalah peserta didik. Sementara dalam arti khusus
adalah aspek- aspek tertentu yang terdapat pada peserta didik. Peserta didik
disini sebenarnya bukan hanya sebagai objek evaluasi semata, tetapi juga
sebagai subjek evaluasi. Oleh karena itu, evaluasi pendidikan dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu :
1. Evaluasi diri sendiri (self evaluation/introspeksi)
Evaluasi
terhadap diri sendiri adalah dengan mengadakan introspeksi atau perhitungan
terhadap diri sendiri.
2. Evaluasi terhadap orang lain ( peserta didik )
Evaluasi
terhadap orang lain dalam hal ini adalah terhadap peserta didik yang merupakan
bagian dari kegiatan pendidikan.
C.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Dalam rangka
menerapkan prinsip keadilan, objektifitas, dan keikhlasan, maka evaluasi
pendidikan bertujuan untuk :
1. Mengetahui
atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan dan kemajuan yang
diperoleh peserta didik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
kurikulum pendidikan.
2. Mengetahui
prestasi hasil belajar guna menetapkan keputusan apakah bahan pelajaran perlu
diulang atau dapat dilanjutkan.
3. Mengetahui
efektifitas pembelajaran, apakah yang telah dilakukan guru benar-benar tepat
atau tidak terutama berkenaan dengan sikap guru maupun sikap peserta didik.
4. Mengetahui
kelembagaan, ketersediaan sarana dan prasarana, dan efektifitas media yang
digunakan untuk menetapkan keputusan yang tepat dan mewujudkan persaingan sehat
dalam rangka berpacu dalam prestasi.
5. Mengetahui
sejauh mana muatan kurikulum telah dipenuhi dalam proses pembelajaran.
6. Mengetahi
alokasi pembiayaan yang dbutuhkan dalam berbagai kebutuhan pendidikan, baik
secara fisik (seperti fasilitas ruang, perpustakaan, honorarium pendidik )
maupun kebutuhan psikis ( ketenangan, kedamaian, kesehatan, keharmonisan).
Dengan beberapa tujuan
diatas, evaluasi berfungsi sebagai feed back (umpan balik)
terhadap kegiatan pembelajaran. Umpan balik ini
berguna untuk :
1. Ishlah
Yaitu perbaikan terhadap semua komponen
pendidikan, termasuk perbaikan perilaku, wawasan, dan kebiasaan-kebiasaan
peserta didik.
2. Tazkiyah
Yaitu penyucian terhadap semua
komponen pendidikan.
3. Tajdid
Yaitu mordenisasi semua kegiatan
pendidikan.
4. Al-dakhil
Yaitu masukan sebagai laporan bagi
orang tua peserta didik bik berupa rapor, ijazah, piagam, dan sebagainya.
D.
Prinsip – Prinsip Evaluasi
Prinsip-prinsip
evaluasi yang dilandasi oleh nilai-nilai universal ajaran agama islam antara
lain :
1. Kontinuitas
Prinsip
evaluasi ini diperlukan atas pemikiran bahwa pemberian materi pendidikan pada
peserta didik tidak sekaligus, melainkan secara gradual dan berproses seiring
dengan kemampuan dan perkembangan psikofisik peserta didik.
2.
Komprehensif.
Evaluasi
dilakukan pada semua aspek-aspek kepribadian peserta didik, yaitu aspek
intelegensi, pemahaman, sikap, kedisiplinan, tanggung jawab, pengamalan ilmu
yang diperoleh dsb.
3. Objektivitas
Evaluasi
dilakukan secara adil bukan subjektif.
4. Validas
Evaluasi
yang dilakukan berdasarkan hal-hal yang seharusnya dievaluasi yaitu meliputi
seluruh bidang-bidang tertentu yang ingin diketahui dan diselidiki.
5. Reliabilitas
Pelaksanaan
evaluasi dapat dipercaya.
6. Efisiensi
Evaluasi
dilaksanakan secara cermat dan tepat pada sasarannya.
7. Ta’abbudiyah dan ikhlas
Evaluasi
dilakukan dengan penuh ketulusan dan pengabdian kepada Alloh. Apabila prinsip
ini dilakukan, maka upaya evaluasi akan membuahkan kesan husnudzan (baik
sangka), terjadi perbaikan tingkah laku secara positif, dan menutupi
rahasia-rahasia buruk pada diri seseorang.
E.
Alat dan Teknik-teknik Evaluasi
I.
Alat
Evaluasi
Dalam hal ini,
alat evaluasi dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain :
1. Evaluasi menggunakan tes baku
Tes
baku adalah tes yang dapat dijadikan sebagai alat pengukuran secara tepat dan
tetap. Ketetapan suatu alat tes ini dimaksudkan bahwa alat itu dapat dijadikan
pengukur kemampuan sesuatu dengan hasil yang sah .
2. Evaluasi menggunakan tes tidak baku (buatan guru)
Sebuah
tes tidak baku adalah tes yang tidak dapat diketahui kesahihannya dalam
mengukur kemampuan tertentu secaa tetap, dan tidak dipercaya ketepatannya. Tes
tidak baku adalah tes buatan guru. Kepentingannya terbatas, yaitu untuk
mengukur hasil belajar tertentu, dilakukan terhadap kelompok tertentu.
II.
Teknik Evaluasi
Ada
dua macam teknik evaluasi, yaitu teknik yang dapat digunakan dalam melaksanakan
evaluasi, yaitu teknik tes dan teknik bukan tes.
1. Teknis tes.
Tujuan
penilaian dengan teknis tes yaitu untuk mengetahui :
·
Hasil belajar peserta didik
·
Pertumbuhan dan perkembangan prestasi
peserta didik.
·
Tingkat kemampuan awal peserta didik.
Tes
dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1) Tes
lisan
2) Tes
perbuatan
3) Tes
tertulis
2. Teknik bukan tes
Teknik
bukan tes umumnya menggunakan alat-alat seperti :
a. Wawancara
dan interview
b. Angket
c. Pengamatan
atau obsevasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar