Blogger Widgets

Selasa, 01 Januari 2013

EVALUASI PENDIDIKAN


A. Pengertian Evaluasi
            Evaluasi berasal dari kata  “ to evaluate” yang berarti menilai. Dengan demikian evaluasi merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan (evaluation). Sesuatu yang dipertimbangkan itu bias berupa manusia, kegiatan, keadaan, benda, atau sesuatu kesatuan tertentu.
Evaluasi dan pengukuran tidak bias disamakan walaupun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Pengukuran berarti perbandingan data kuantitatif dengan data kuantitatif lainnya yang sesuai dalam rangka mendapatkan nilai (angka). Sedangkan pengukuran dalam bidang pendidikan adalah usaha untuk memahami kodisi – kondisi objektif tentang sesuatu yang akan dinilai. Evaluasi akan lebih tepat jika didahului oleh proses pengukuran. Sebaliknya, pegukuran tidak akan memiliki arti apa-apa jika tidak dikaitkan dengan proses evaluasi.
Istilah lain yang erat hubungannya dengan evaluasi dan pengukuran adalah penilaian (assessment). Pada dasarnya penilaian adalah bagian dari evaluasi yang lebih luas dari pada pengukuran. Penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk secara kualitatif. Dengan demikian, antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian memiliki keterkaitan yang tak bias dipisahkan.
B. Objek Evaluasi
            Objek evaluasi pendidikan dalam arti umum adalah peserta didik. Sementara dalam arti khusus adalah aspek- aspek tertentu yang terdapat pada peserta didik. Peserta didik disini sebenarnya bukan hanya sebagai objek evaluasi semata, tetapi juga sebagai subjek evaluasi. Oleh karena itu, evaluasi pendidikan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Evaluasi diri sendiri (self evaluation/introspeksi)
            Evaluasi terhadap diri sendiri adalah dengan mengadakan introspeksi atau perhitungan terhadap diri sendiri.
2. Evaluasi terhadap orang lain ( peserta didik )
            Evaluasi terhadap orang lain dalam hal ini adalah terhadap peserta didik yang merupakan bagian dari kegiatan pendidikan.
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
            Dalam rangka menerapkan prinsip keadilan, objektifitas, dan keikhlasan, maka evaluasi pendidikan bertujuan untuk :
1.      Mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh peserta didik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan.
2.      Mengetahui prestasi hasil belajar guna menetapkan keputusan apakah bahan pelajaran perlu diulang atau dapat dilanjutkan.
3.      Mengetahui efektifitas pembelajaran, apakah yang telah dilakukan guru benar-benar tepat atau tidak terutama berkenaan dengan sikap guru maupun sikap peserta didik.
4.      Mengetahui kelembagaan, ketersediaan sarana dan prasarana, dan efektifitas media yang digunakan untuk menetapkan keputusan yang tepat dan mewujudkan persaingan sehat dalam rangka berpacu dalam prestasi.
5.      Mengetahui sejauh mana muatan kurikulum telah dipenuhi dalam proses pembelajaran.
6.      Mengetahi alokasi pembiayaan yang dbutuhkan dalam berbagai kebutuhan pendidikan, baik secara fisik (seperti fasilitas ruang, perpustakaan, honorarium pendidik ) maupun kebutuhan psikis ( ketenangan, kedamaian, kesehatan, keharmonisan).

Dengan beberapa tujuan diatas, evaluasi berfungsi sebagai feed back (umpan balik)
terhadap kegiatan pembelajaran. Umpan balik ini berguna untuk :
1.      Ishlah
Yaitu perbaikan terhadap semua komponen pendidikan, termasuk perbaikan perilaku, wawasan, dan kebiasaan-kebiasaan peserta didik.
2.      Tazkiyah
Yaitu penyucian terhadap semua komponen pendidikan.
3.      Tajdid
Yaitu mordenisasi semua kegiatan pendidikan.
4.      Al-dakhil
Yaitu masukan sebagai laporan bagi orang tua peserta didik bik berupa rapor, ijazah, piagam, dan sebagainya.

D. Prinsip – Prinsip Evaluasi
            Prinsip-prinsip evaluasi yang dilandasi oleh nilai-nilai universal ajaran agama islam antara lain :
1. Kontinuitas
            Prinsip evaluasi ini diperlukan atas pemikiran bahwa pemberian materi pendidikan pada peserta didik tidak sekaligus, melainkan secara gradual dan berproses seiring dengan kemampuan dan perkembangan psikofisik peserta didik.
2.  Komprehensif.
            Evaluasi dilakukan pada semua aspek-aspek kepribadian peserta didik, yaitu aspek intelegensi, pemahaman, sikap, kedisiplinan, tanggung jawab, pengamalan ilmu yang diperoleh dsb.
3. Objektivitas
            Evaluasi dilakukan secara adil bukan subjektif.
4. Validas
            Evaluasi yang dilakukan berdasarkan hal-hal yang seharusnya dievaluasi yaitu meliputi seluruh bidang-bidang tertentu yang ingin diketahui dan diselidiki.
5. Reliabilitas
            Pelaksanaan evaluasi dapat dipercaya.
6. Efisiensi
            Evaluasi dilaksanakan secara cermat dan tepat pada sasarannya.
7. Ta’abbudiyah dan ikhlas
            Evaluasi dilakukan dengan penuh ketulusan dan pengabdian kepada Alloh. Apabila prinsip ini dilakukan, maka upaya evaluasi akan membuahkan kesan husnudzan (baik sangka), terjadi perbaikan tingkah laku secara positif, dan menutupi rahasia-rahasia buruk pada diri seseorang.
E. Alat dan Teknik-teknik Evaluasi
       I.            Alat Evaluasi
            Dalam hal ini, alat evaluasi dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain :
1. Evaluasi menggunakan tes baku
            Tes baku adalah tes yang dapat dijadikan sebagai alat pengukuran secara tepat dan tetap. Ketetapan suatu alat tes ini dimaksudkan bahwa alat itu dapat dijadikan pengukur kemampuan sesuatu dengan hasil yang sah .
2. Evaluasi menggunakan tes tidak baku (buatan guru)
            Sebuah tes tidak baku adalah tes yang tidak dapat diketahui kesahihannya dalam mengukur kemampuan tertentu secaa tetap, dan tidak dipercaya ketepatannya. Tes tidak baku adalah tes buatan guru. Kepentingannya terbatas, yaitu untuk mengukur hasil belajar tertentu, dilakukan terhadap kelompok tertentu.
       II. Teknik Evaluasi
            Ada dua macam teknik evaluasi, yaitu teknik yang dapat digunakan dalam melaksanakan evaluasi, yaitu teknik tes dan teknik bukan tes.
1. Teknis tes.
            Tujuan penilaian dengan teknis tes yaitu untuk mengetahui :
·         Hasil belajar peserta didik
·         Pertumbuhan dan perkembangan prestasi peserta didik.
·         Tingkat kemampuan awal peserta didik.
            Tes dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1)      Tes lisan
2)      Tes perbuatan
3)      Tes tertulis
2. Teknik bukan tes
            Teknik bukan tes umumnya menggunakan alat-alat seperti :
a.       Wawancara dan interview
b.      Angket
c.       Pengamatan atau obsevasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar