A. Filsafat
Filsafat
dapat ditinjau dari dua segi yakni :
a.
Segi semantik : perkataan filsafat
berasal dari bahasa arab : falsafah yang berasal dari bahasa yunani, pilos (cinta) sophos (kebijaksanaan), tahu dengan mendalam, hikmah. Filsafat
menurut term : ingin tahu dengan mendalam (cinta pada kebijaksanaan). Maksudnya
setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana.
b.
Segi praktis : dilihat dari segi
praktisnya, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat
artinya berpikir, namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat
adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.
Filsafat
adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran
dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain filsafat adalah ilmu yang mempelajari
dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.¹
B. Filsafat Kontemporer
Filsafat
kontemporer muncul diawali sikap ingin mendobrak teori filsafat modern yang
semakin menggunakan keuniversalitasan kebenaran tunggal dan bebas nilai. Oleh
sebab itu salah satu ciri yang terdapat dalam filsafat ini mengagungkan
nilai-nilai relatifitas dan mini narasi, dan lebih cenderung beragam dalam
pemikiran. Ciri filsafat kontemporer adalah sebagai reaksi dari berkembangnya
filsafat modern yang semakin melenceng, pemikiran kontemporer ini berusaha
mengkritik logosentrisme filsafat modern yang berusaha menjadikan rasio sebagai
instrument utama.
C. Tokoh-tokoh filsafat pada abad 19 –
20
1. Martin
Heidegger
Lahir di Meßkirch, Jerman, 26 September 1889 – meninggal
26 Mei 1976 pada umur 86 tahun. Adalah seorang filsuf asal Jerman. Ia belajar di Universitas
Freiburg di bawah Edmund Husserl, penggagas fenomenologi, dan kemudian menjadi profesor di sana 1928.
Ia memengaruhi banyak filsuf lainnya, dan murid-muridnya termasuk Hans-Georg
Gadamer, Hans Jonas, Emmanuel Levinas, Hannah Arendt, Leo Strauss, Xavier Zubiri dan Karl Löwith. Maurice Merleau-Ponty, Jean-Paul Sartre, Jacques Derrida, Michel Foucault, Jean-Luc Nancy, dan Philippe Lacoue-Labarthe juga mempelajari tulisan-tulisannya dengan
mendalam. Selain hubungannya dengan fenomenologi, Heidegger dianggap mempunyai
pengaruh yang besar atau tidak dapat diabaikan terhadap eksistensialisme, dekonstruksi, hermeneutika dan pasca-modernisme.
Ia berusaha mengalihkan filsafat Barat dari pertanyaan-pertanyaan metafisis dan
epistemologis ke arah pertanyaan-pertanyaan ontologis, artinya, pertanyaan-pertanyaan menyangkut makna keberadaan, atau
apa artinya bagi manusia untuk berada. Heidegger juga merupakan anggota
akademik yang penting dari Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei
Menurut martin Heidegger bahwa keberadaan
hanya akan dapat dijawab melalui jalan antologi, artinya jika persoalan ini
dihubungkan dengan manusia dan dicari artinya dalam hubungan itu. Metoda untuk
ini adalah metoda fenomenologis. Jadi yang penting adalah menemukan arti
keberadaan itu.
Satu-satunya yang berada dalam arti yang
sesungguhnya adalah beradanya mausia. Keberadaan benda-benda terpisah dengan
yang lain, sedang beradanya manusia, mengambil tepat ditengah-tengah dunia
sekitarnya. Keberadaan manusia disebut Desein (berada disana, ditempat). Berada
artinya menempati atau mengambil tempat. Untuk itu manusia harus keluar dari
dirinya dan berdiri ditengah-tengah segala yang berada. Desein manusia disebut
juga eksistensi.
Keberadaan manusia yaitu berada di dalam dunia maka ia dapat memberi tempat kepada
benda-benda yang disekitarnya, ia dapat bertemu dengan benda-benda itu dan
dengan manusia-manusia lain, dapat bergaul dan berkomunikasi dengan semuanya.
Sebenarnya benda-benda pada dirinya tidak mewujudkan dunia. Sebab benda-benda
itu tidak dapat saling menjamah. Karena manusia berada di dalam dunia, maka ia seibu dengan dunia, mengerjakan
dunia, atau mengusahakan dunia dan sebagainya yang oleh Heidegger dirangkum
dalam kata besorgen (memelihara).
Keberadaan manusia (desein) juga mitsein (berada
bersama-sama). Karena itu manusia terbuka bagi dunianya dan bagi sesamanya.
Keterbukaan ini bersandar kepada tiga hal asasi yaitu, Befindichkeit
(kepekaan), Versthen (memahami), Rede (kata-kata, bicara).
Manusia yang tidak memiliki eksistensi yang
sebenarnya itu menghadapi hidup yang semu, hidupnya orang banyak. Ia tidak
menyatukan hidupnya sebagai satu kesatuan. Dengan ketekunan mengikuti kata
hatinya itulah cara bereksistensiyang sebenarnya guna mencapai eksistensi yang
sebenarnya. Inilah cara menemukan diri sendiri. Disini orang akan mendapatkan
pengertian atau pemikiran yang benar tentang manusia dan dunia.²
2.
Jean Paul Sartre
Jean Paul Sartre lahir di Paris pada tahun
1905 M dan meninggal pada tahun 1980 M. ia belajar pada Ecole Normale Superieur
pada tahun 1924-1928 M. setelah tamat dari sekolah tiu, pada tahun 1929 M ia
mengajarkan filsafat di beberapa Lycees, baik di paris maupun ditempat lain.
Dari tahun 1933 sampai tahun 1935 ia menjadi mahasiswa peneliti pada Institut
Francais di Berlin dan di Universitas Freiburg. Tahun 1938 M terbit novelnya
yang berjudul La Nausee dan Le Mur terbit pada tahun 1939 M. sejak
saat itu munculah karya-karyanya yang lain dalam bidang filsafat.
Menurut Sartre eksistensi manusia mendahului
esensinya. Pandangan ini amat janggal sebab biasanya sesuai harus ada esensinya
lebih dulu sebelum keberadaanya. Bagaimana sebenarnya yang dimaksud oleh Sartre
? Filsafat eksistensialisme membicarakan cara berada di dunia ini, terutama
cara berada manusia. Dengan kata lain, sentral pembahasanya. Cara itu hanya
khusus ada pada manusia karena hanya manusia lah yang bereksistensi. Binatang,
tetumbuhan, bebatuan memang ada, tetapi mereka tidak dapat disebut
bereksistensi. Filsafat eksistensialisme mendamparkan manusia ke dunianya dan
menghadapkan manusia kepada dirinya sendiri.
Menurut ajaran eksistensialisme , eksistensi
manusa mendahului esensinya. Hal ini berbeda dari tetumbuhan, hewan dan
bebatuan yang esensinya mendahului eksistensinya, seandainya mereka mempunyai
eksistensi. Di dalam filsafat idealisme, wujud nyata (existence) dianggap mengikuti hakikat (essencenya). Jadi hakikat manusia mempunyai ciri khas tertentu, dan
ciri itu menyebabkan manusia berbeda dari makhluk lain. Oleh karena itu,
dikatakan bahwa manusia itu eksistensinya mendahului esensinya. Dan formula ini
merupakan prinsip utama dan pertama didalam filsafat eksistensialisme.
3.
Gabriel Marcel
Dalam filsafatnya ia menyatakan, bahwa
manusia tidak hidup sendirian, tetapi bersama-sama dengan orang lain. Tetapi
manusia memiliki kebebasan yang bersifat otonom. Dalam pada itu ia selalu dalam
situasi yang ditentukan oleh kejasmaniannya. Dari luar ia dapat menguasai
jasmaninya, tetapi dari dalam ia dikuasai oleh jasmaninya. Di dalam pertemuanya
dengan manusia lain, manusia mungkin bersikap dua macam. Yang lain itu
merupakan obyek baginya, jadi sebagai dia,
mungkin juga merupakan yang ada bagi aku.
Aku ini membentuk diri terutama dalam
hubungan aku-engkau ini. Dalam
hubungan ini kesetiaanlah yang menentukan segala-galanya. Jika aku, percaya pada orang lain, maka
setialah aku terhadap orang lain itu,
dan kepercayaan ini menciptakan diri aku
itu. Setia itu hanya mungkin karena orang merupakan bagian dikau yang mutlak (Tuhan). Kesetiaan yang menciptakan aku ini pada akhirya berdasarkan atas
partisipasi manusia kepada Tuhan.
Manusia bukanlah makhluk yang statis, sebab
ia senantiasa menjadi (berproses). Ia selalu menghadapi obyek yang harus
diusahakan seperti yang tampak dalam hubungannya dengan orang lain.
Perjalanan manusia ternyata akan berakhir
pada kematian, pada yang tidak ada. Perjuangan manusia sebenarnya terjadi di
daerah perbatasan antara tidak berada.
Oleh karena itu manusia menjadi gelisah, menjadi putus asa dan takut pada
kematian. Namun sebenarnya kemenangan kematian itu hanyalah semu saja, sebab
hanya cinta kasih dan kesetiaan itulah yang memberi harapan guna mengatasi
kematian. Di dalam cinta kasih dan kesetiaan ada kepastian, bahwa ada engkau yang tidak dapat mati. Harapan
itulah yang menerobos kematian. Adanya harapan menunjukan, bahwa kemenangan
kematian adalah semu.
Ajaran tentang harapan ini menjadi puncak
ajaran Marcel. Harapan ini menunjuk adanya Engkau
Yang Tertinggi (Tci Supreme),
yang tidak dapat dijadikan obyek manusia. Engkau tertinggi inilah Alloh, yang hanya dapat ditemukan di
dalam penyerahan seperti halnya kita menemukan Engkau atau sesama kita dalam penyerahan dan dalam
keterbukaan dan partisipasi dalam berada
yang sejati.³
4.
William James
Lahir di New York City pada tahun 1842 M,
anak Henry James, Sr. ayahnya adalah seorang yang terkenal, berkebudayaan
tinggi, pemikir yang kreatif. Selain kaya, keluarganya memang di bekali dengan
kemampuan intelektual yang tinggi. Keluarganya juga menerapkan kemampuan Humanisme dalam kehidupan serta
mengembangkannya.
Pandangan filsafatnya, diantaranya menyatakan
bahwa tiada kebenaran yang mutlak, berlaku umum, yang bersifat tetap, yang
berdiri sendiri lepas dari akal yang mengenal. Sebab pengalaman kita berjalan
terus dan segala yang kita anggap benar dalam perkembangan pengalaman itu
senantiasa berubah, karena didalam praktek, apa yang kita anggap benar dapat
dikoreksi oleh pengalaman berikutnya.
Nilai konsep atau pertimbangan kita,
bergantung pada akibatnya, kepada kerjanya. Artinya bergantung kepada
keberhasilan perbuatan yang disiapkan oleh pertimbangan itu. Pertimbangan itu
benar bila bermanfaat bagi pelakunya, memperkaya hidup dan
kemungkinan-kemungkinannya.
Menurut James dunia tidak dapat diterangkan
dengan berpangkal pada satu asas saja. Dunia adalah dunia yang terdiri dari
banyak hal yang saling bertentangan. Tentang kepercayaan agama dikatakan, bagi
orang- perorangan, kepercayaan adanya suatu realitas cosmis yang lebih tinggi
itu merupaka nilai subyektif yang relative, sepanjang kepercayaan itu
memberikan kepadanya suatu hiburan rohani, penguatan keberanian hidup, perasaan
damai, keamanan dan sebagainya. Segala macam pengalaman keagamaan mempunyai
nilai yang sama, jikalau akibatnya sama-sama memberikan kepuasan kepada kebutuhan keagamaan.
5.
Jurgen Habermas
Adalah seorang filsuf dan sosiolog dari Jerman. Ia adalah generasi kedua dari Mazhab Frankfurt. Jurgen Habermas adalah penerus dari Teori Kritis yang ditawarkan oleh para
pendahulunya (Max
Horkheimer, Theodor Adorno, dan Herbert Marcuse). Teori Kritis yang dipaparkan oleh
para pendahulunya berakhir dengan kepesimisan atau kebuntuan. Akan tetapi,
Teori Kritis tidak berhenti begitu saja, Jurgen Habermas telah membangkitkan
kembali teori itu dengan paradigma baru.
Jurgen Habermas dilahirkan pada
tanggal 18 Juni 1929 di kota Dusseldorf, Jerman. Dia dibesarkan di kota Gummersbach, kota kecil dekat
dengan Dusseldorf. Ketika ia memasuki masa remaja diakhir Perang
Dunia II, ia baru menyadari bersama bangsanya akan kejahatan rezim nasional-sosialis
dibawah kepemimpinan Aldof Hitler. Mungkin hal ini
yang mendorong pemikiran Habermas tentang pentingnya demokrasi di negaranya.
Kemudian ia melanjutkan studinya di Universitas Gottingen, ia mempelajari kesusasteraan, sejarah, dan filsafat (Nicolai Hartmann) serta mengikuti
kuliah psikologi
dan ekonomi.
Setelah itu, ia meneruskan studi filsafat di Universitas
Bonn yang mana pada tahun 1954 ia meraih gelar “doktor filsafat” dengan sebuah disertasi
berjudul Das Absolute und die Geshichte (Yang Absolut dan Sejarah).
Jurgen Habermas merupakan tokoh
terakhir dari Mazhab Frankfurt dan juga yang masih hidup sampai sekarang.
Ketika Mazhab Frankfurt secara resmi sudah tidak ada lagi dan teori yang
ditawarkan kepada masyarakat berakhir dengan sikap yang pesimis. Namun, Jurgen
Habermas telah menghidupkan kembali Mazhab Frankfurt dan melanjutkan kembali
teori kritis yang menjadi proyek dari para pendahulunya (Max Horkheimer,Theodor
Adorno, dan Herbert Marcuse). Bukan hanya teori krits yang dilanjutkan oleh
Jurgen Habermas, ada banyak hal yang diberikan oleh Jurgen Habermas dalam dunia
filsafat dewasa ini.
Menurut Jurgen Habermas, teori
kritis bukanlah teori ilmiah, yang biasa dikenal dikalangan publik akademis
dalam masyarakat kita. Jurgen Habermas menggambarkan Teori kritis sebagai suatu
metodologi yang berdiri di dalam ketegangan dialektis antara filsafat dan ilmu
pengetahuan (sosiologi). Teori Kritis tidak hanya berhenti pada fakta-fakta
objektif, yang umumnya dianut oleh aliran positivistic. Teori krtis berusaha menembus
realitas sosial sebagai fakta sosiologis, untuk menemukan kondisi yang bersifat
trasendental yang melampaui data empiris. Dapat dikatakan, Teori kritis
merupakan kritik ideology. Teori kitis ini dilahirkan oleh Mazhab Frankfurt
memiliki maksud membuka seluruh selubung ideologis dan irasionalisme yang telah
melenyapkan kebebasan dan kejernihan berpikir manusia modern. Akan tetapi,
semua itu konsep Teori Kritis yang ditawarkan oleh para pendahulu Jurgen
Habermas (Max Horkheimer, Theodor Adorno, dan Herbert Marcuse) mengalami sebuah
kemacetan atau berakhir dengan kepesimisan. Akan tetapi, teori ini tidak
berakhir begitu saja, Jurgen Habermas sebagai penerus Mazhab Frankfurt akan
membangkitkan kembali teori tersebut dengan sebuah paradigma baru.
Jurgen Habermas menambahkan
konsep komunikasi di dalam Teori Kritis tersebut. Menurut Jurgen Habermas,
komunikasi dapat menyelesaikan kemacetan Teori kritis yang ditawarkan oleh
pendahulunya. Jurgen Habermas membedakan antara pekerjaan dan komunikasi
(interaksi). Pekerjaan merupakan tindakan instrumental, jadi sebuah tindakan
yang bertujuan untuk mencapai sesuatu. Sedangkan komunikasi adalah tindakan
saling pengertian.
Kedua hal itulah yang membuat
kemacetan dalam Teori Kritis menurut Jurgen Habermas. Pandangan ini telah
membuat sudut pandang masyarakat tentang krtik dengan penaklukan itu sama dan
praksis dengan penaklukan itu sama. Jurgen Habermas berpendirian kritik hanya
dapat maju dengan rasio komunikatif yang dimengerti sebagai praksis komunikatif
atau tindakan komunikatif. Masyarakat komunikatif bukanlah masyarakat yang
melakukan kritik melalui revolusi atau kekerasan, tetapi melalui argumentasi.
6. Bertrand
Arthur William Russell
Lahir
pada 18
Mei 1872 – 2 Februari
1970 adalah seorang filsuf dan ahli matematika ternama Britania
Raya. Dia menulis banyak sekali buku dan
brosur tentang berbagai masalah, antara lain filsafat, moral, pendidikan,
sejarah, agama dan politik. Sumbangan terbesarnya di bidang ilmiah adalah di
bidang logika matematika.
Bertrand
Russell terlahir sebagai cucu Lord John Russell, Perdana
Menteri Britania
Raya di masa Ratu Victoria. Setelah meninggalnya ibu (pada tahun 1874) dan ayahnya
(1876), Russell dan abangnya diasuh oleh kedua kakek-neneknya. Setelah
meninggalnya John Russell pada tahun 1878, Russell kecil dibesarkan sepenuhnya
oleh neneknya, Lady Russell. Bertrand Russell dididik secara privat di
rumahnya, sebelum menempuh pendidikan di Trinity College, Universitas Cambridge. Di sana dia meraih gelar di bidang matematika dan
ilmu-ilmu moral. Russell terpilih menjadi anggota Royal
Society pada tahun 1908.
Russell
dianugerahi Order of Merit pada tahun 1949, dan menerima hadiah
Nobel Sastra pada tahun 1950. Selama dasawarsa 1950-an dan 1960-an dia
menjadi inspirasi kaum muda karena aktivitas antiperang dan antinuklirnya.
Bersama-sama dengan Albert Einstein, dia mengumumkan Manifesto Russell-Einstein
pada tahun 1955, yang menghimbau pembatasan senjata nuklir. Dia juga merupakan
pengatur utama Konferensi Pugwash Pertama, yang mengumpulkan para ilmuwan yang
prihatin terhadap penyebaran senjata nuklir. Pada tahun 1961 dia kembali
dipenjara akibat demonstrasi antinuklir, dan dihukum penjara selama dua bulan.
Namun setelah banding hukumannya ini kemudian diperingan menjadi satu minggu di
rumah sakit penjara. Dia tetap menjadi figur publik sampai saat wafatnya pada
tahun 1970.
D. Pandangan
dunia Islam terhadap filsafat kontemporer
Dalam filsafat Barat (baca:
modern) realitas obyektif adalah dunia materi, fisikal, atau lahiriah. Realitas
adalah segala sesuatu yang hanya dapat ditangkap melalui metode ilmiah.
Hampir-hampir mereka menganggap bahwa dunia ini tidak memiliki dimensi
transendental. Kita tidak akan mendapati konsepsi yg jelas dari filsafat barat
mengenai realitas spiritual.Oleh sebab itu aliran yang berpengaruh kuat dalam
filsafat barat adalah materialisme, empirisme,atau positivism. Meski demikian
ada aliran yang kurang lebih mengandung gagasan tentang realitas spiritual
seperti dalam idealisme ataueksistensialisme. Namun itu hanya berakar dari
gagasan rasionalsemata yang senantiasa mereka tempatkan di dalam dunia ide.
Bagi mereka dunia ide ini tidak nyata.
Sebaliknya, dalam Islam –sebagaimana
diadopsi dari Plato– dunia Ide ini adalah dunia nyata. Dunia nyata adalah alam
haqiqah, dunia obyektif yang sesungguhnya. Realitas dalam konteks
pengetahuan Islam tidak terbatas pada relitas empirik saja (inderawi), tetapi
juga realitas ide tersebut yang sering disebut sebagai realitas spiritual. Oleh
sebab itu aliran filsafat dalam Islam juga banyak beririsan dengan aliran
mistik (sufisme).
Wahyu Islam memandang bahwa
manusia telah dianugerahi fakultas-fakultas untuk mengenali alam dan
bentuk-bentuk kesadaran untukmengetahui realitas di sekitarnya.Oleh sebab itu
di dalam filsafat Islam tidak hanya diakui dunia empiris yang bisa dicerap
indera, tetapi juga pengetahuan rasional hasil dari spekulasi akal, dan
pengetahuan intuitif yang berasal dari cerapan qalbu.
Di masa kini ke depan Sunda akan melahirkan Para Filsuf Handal yang siap menghancurkan kesalahan cara berpikir & manipulasi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh Para Filsuf Dunia.
BalasHapusMARI KITA MEMBUAT KARYA FILSAFAT AGAR KITA MENJADI SEORANG FILSUF, YANG BERTANGGUNG JAWAB MENGHADIRKAN KEMBALI KEBENARAN ILMU SANG MAHA PENCIPTA, sebagai mana yang dilakukan oleh Filsuf Sunda Mandalajati Niskala, yang sebagian hipotesisnya sbb:
1) Menurut para akhli di seluruh Dunia bahwa GRAVITASI BUMI EFEK DARI ROTASI BUMI.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala SALAH BESAR, bahwa Gravitasi Bumi TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN ROTASI BUMI. Sekalipun bumi berhenti berputar Gravitasi Bumi tetap ada.
2) Bahkan kesalahan lainnya yaitu semua akhli sepakat bahwa panas di bagian Inti Matahari mencapai 15 Juta Derajat Celcius.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala panas Inti Matahari SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN”.
Beliau menambahkan:“KALAU TIDAK PERCAYA SILAKAN BUKTIKAN SENDIRI”.
3) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala sangat logis menjelaskan kepada banyak pihak bahwa MATAHARI ADALAH GUMPALAN BOLA AIR RAKSASA YANG BERADA PADA RUANG HAMPA BERTEKANAN MINUS, SEHINGGA DI BAGIAN SELURUH SISI BOLA AIR RAKSASA TERSEBUT IKATAN H2O PUTUS MENJADI GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN, YANG SERTA MERTA AKAN TERBAKAR DISAAT TERJADI PEMUTUSAN IKATAN TERSEBUT. Suhu kulit Matahari menjadi sangat panas karena Oksigen dan Hidrogen terbakar, tapi suhu Inti Matahari TETAP SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN.
4) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala menegaskan: “CATAT YA SEMUA BINTANG TERBUAT DARI AIR DAN SUHU PANAS INTI BINTANG SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN. TITIK”.
5) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Gravitasi ditimbulkan oleh adanya massa pada suatu Zat.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala: “GAYA GRAVITASI BUKAN DITIMBULKAN OLEH ADANYA MASSA PADA SEBUAH ZAT ATAU BENDA”.
Mandalajati Niskala menambahkan: “Silahkan pada mikir & jangan terlalu doyan mengkonmsumsi buku2 Barat.
6) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala membuat pertanyaan di bawah ini yang cukup menantang bagi orang-orang yang mau berpikir:
a) BAGAIMANA TERJADINYA GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
b) BAGAIMANA MENGHILANGKAN GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
c) BAGAIMANA MEMBUAT GAYA GRAVITASI DI PLANET LAIN YG TIDAK MEMILIKI GAYA GRAVITASI?
7) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Matahari memiliki Gaya Gravitasi yang sangat besar.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala Matahari tidak memiliki Gaya Gravitasi tapi memiliki GAYA ANTI GRAVITASI.
8) Pernyataan yang paling menarik dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala yaitu:
“SEMUA ORANG TERMASUK PARA AKHLI DI SELURUH DUNIA TIDAK ADA YANG TAHU JUMLAH BINTANG & JUMLAH GALAKSI DI JAGAT RAYA, MAKA AKU BERI TAHU, SBB:
a) Jumlah Bintang di Alam Semesta adalah 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000
b) Jumlah Galaksi di Alam Semesta adalah 80.000.000.000.000
c) Jumlah Bintang di setiap Galaksi adalah sekitar 13.000.000.000.000
9) Dll produk Filsafat seluruh cabang ilmu dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala YANG SIAP MENCENGANGKAN DUNIA seperti Wahyu Cakra Ningrat, Trisula Weda, Sangkan Paraning Dumadi, Manunggaling Diri, Sastra Jendra, Filsafat Ilmu Pengetahuan & Jagat Raya, dll.
Selamat berfilsafat
@Sandi Kaladia