Blogger Widgets

Selasa, 01 Januari 2013

Filsafat Kontemporer


    A. Filsafat
Filsafat dapat ditinjau dari dua segi yakni :
a.      Segi semantik : perkataan filsafat berasal dari bahasa arab : falsafah yang berasal dari bahasa yunani, pilos (cinta) sophos (kebijaksanaan), tahu dengan mendalam, hikmah. Filsafat menurut term : ingin tahu dengan mendalam (cinta pada kebijaksanaan). Maksudnya setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana.
b.      Segi praktis : dilihat dari segi praktisnya, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat artinya berpikir, namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.
Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.¹
   B.     Filsafat Kontemporer
Filsafat kontemporer muncul diawali sikap ingin mendobrak teori filsafat modern yang semakin menggunakan keuniversalitasan kebenaran tunggal dan bebas nilai. Oleh sebab itu salah satu ciri yang terdapat dalam filsafat ini mengagungkan nilai-nilai relatifitas dan mini narasi, dan lebih cenderung beragam dalam pemikiran. Ciri filsafat kontemporer adalah sebagai reaksi dari berkembangnya filsafat modern yang semakin melenceng, pemikiran kontemporer ini berusaha mengkritik logosentrisme filsafat modern yang berusaha menjadikan rasio sebagai instrument utama.
   C.    Tokoh-tokoh filsafat pada abad 19 – 20
   1.      Martin Heidegger
Lahir di Meßkirch, Jerman, 26 September 1889 – meninggal 26 Mei 1976 pada umur 86 tahun. Adalah seorang filsuf asal Jerman. Ia belajar di Universitas Freiburg di bawah Edmund Husserl, penggagas fenomenologi, dan kemudian menjadi profesor di sana 1928. Ia memengaruhi banyak filsuf lainnya, dan murid-muridnya termasuk Hans-Georg Gadamer, Hans Jonas, Emmanuel Levinas, Hannah Arendt, Leo Strauss, Xavier Zubiri dan Karl Löwith. Maurice Merleau-Ponty, Jean-Paul Sartre, Jacques Derrida, Michel Foucault, Jean-Luc Nancy, dan Philippe Lacoue-Labarthe juga mempelajari tulisan-tulisannya dengan mendalam. Selain hubungannya dengan fenomenologi, Heidegger dianggap mempunyai pengaruh yang besar atau tidak dapat diabaikan terhadap eksistensialisme, dekonstruksi, hermeneutika dan pasca-modernisme. Ia berusaha mengalihkan filsafat Barat dari pertanyaan-pertanyaan metafisis dan epistemologis ke arah pertanyaan-pertanyaan ontologis, artinya, pertanyaan-pertanyaan menyangkut makna keberadaan, atau apa artinya bagi manusia untuk berada. Heidegger juga merupakan anggota akademik yang penting dari Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei
Menurut martin Heidegger bahwa keberadaan hanya akan dapat dijawab melalui jalan antologi, artinya jika persoalan ini dihubungkan dengan manusia dan dicari artinya dalam hubungan itu. Metoda untuk ini adalah metoda fenomenologis. Jadi yang penting adalah menemukan arti keberadaan itu.
Satu-satunya yang berada dalam arti yang sesungguhnya adalah beradanya mausia. Keberadaan benda-benda terpisah dengan yang lain, sedang beradanya manusia, mengambil tepat ditengah-tengah dunia sekitarnya. Keberadaan manusia disebut Desein (berada disana, ditempat). Berada artinya menempati atau mengambil tempat. Untuk itu manusia harus keluar dari dirinya dan berdiri ditengah-tengah segala yang berada. Desein manusia disebut juga eksistensi.
Keberadaan manusia yaitu berada di dalam dunia maka ia dapat memberi tempat kepada benda-benda yang disekitarnya, ia dapat bertemu dengan benda-benda itu dan dengan manusia-manusia lain, dapat bergaul dan berkomunikasi dengan semuanya. Sebenarnya benda-benda pada dirinya tidak mewujudkan dunia. Sebab benda-benda itu tidak dapat saling menjamah. Karena manusia berada di dalam dunia, maka ia seibu dengan dunia, mengerjakan dunia, atau mengusahakan dunia dan sebagainya yang oleh Heidegger dirangkum dalam kata besorgen (memelihara).
Keberadaan manusia (desein) juga mitsein (berada bersama-sama). Karena itu manusia terbuka bagi dunianya dan bagi sesamanya. Keterbukaan ini bersandar kepada tiga hal asasi yaitu, Befindichkeit (kepekaan), Versthen (memahami), Rede (kata-kata, bicara).
Manusia yang tidak memiliki eksistensi yang sebenarnya itu menghadapi hidup yang semu, hidupnya orang banyak. Ia tidak menyatukan hidupnya sebagai satu kesatuan. Dengan ketekunan mengikuti kata hatinya itulah cara bereksistensiyang sebenarnya guna mencapai eksistensi yang sebenarnya. Inilah cara menemukan diri sendiri. Disini orang akan mendapatkan pengertian atau pemikiran yang benar tentang manusia dan dunia.²
   2.      Jean Paul Sartre
Jean Paul Sartre lahir di Paris pada tahun 1905 M dan meninggal pada tahun 1980 M. ia belajar pada Ecole Normale Superieur pada tahun 1924-1928 M. setelah tamat dari sekolah tiu, pada tahun 1929 M ia mengajarkan filsafat di beberapa Lycees, baik di paris maupun ditempat lain. Dari tahun 1933 sampai tahun 1935 ia menjadi mahasiswa peneliti pada Institut Francais di Berlin dan di Universitas Freiburg. Tahun 1938 M terbit novelnya yang berjudul La Nausee dan Le Mur terbit pada tahun 1939 M. sejak saat itu munculah karya-karyanya yang lain dalam bidang filsafat.
Menurut Sartre eksistensi manusia mendahului esensinya. Pandangan ini amat janggal sebab biasanya sesuai harus ada esensinya lebih dulu sebelum keberadaanya. Bagaimana sebenarnya yang dimaksud oleh Sartre ? Filsafat eksistensialisme membicarakan cara berada di dunia ini, terutama cara berada manusia. Dengan kata lain, sentral pembahasanya. Cara itu hanya khusus ada pada manusia karena hanya manusia lah yang bereksistensi. Binatang, tetumbuhan, bebatuan memang ada, tetapi mereka tidak dapat disebut bereksistensi. Filsafat eksistensialisme mendamparkan manusia ke dunianya dan menghadapkan manusia kepada dirinya sendiri.
Menurut ajaran eksistensialisme , eksistensi manusa mendahului esensinya. Hal ini berbeda dari tetumbuhan, hewan dan bebatuan yang esensinya mendahului eksistensinya, seandainya mereka mempunyai eksistensi. Di dalam filsafat idealisme, wujud nyata (existence) dianggap mengikuti hakikat (essencenya). Jadi hakikat manusia mempunyai ciri khas tertentu, dan ciri itu menyebabkan manusia berbeda dari makhluk lain. Oleh karena itu, dikatakan bahwa manusia itu eksistensinya mendahului esensinya. Dan formula ini merupakan prinsip utama dan pertama didalam filsafat eksistensialisme.
   3.      Gabriel Marcel
Dalam filsafatnya ia menyatakan, bahwa manusia tidak hidup sendirian, tetapi bersama-sama dengan orang lain. Tetapi manusia memiliki kebebasan yang bersifat otonom. Dalam pada itu ia selalu dalam situasi yang ditentukan oleh kejasmaniannya. Dari luar ia dapat menguasai jasmaninya, tetapi dari dalam ia dikuasai oleh jasmaninya. Di dalam pertemuanya dengan manusia lain, manusia mungkin bersikap dua macam. Yang lain itu merupakan obyek baginya, jadi sebagai dia, mungkin juga merupakan yang ada bagi aku. Aku ini membentuk diri terutama dalam hubungan aku-engkau ini. Dalam hubungan ini kesetiaanlah yang menentukan segala-galanya. Jika aku, percaya pada orang lain, maka setialah aku terhadap orang lain itu, dan kepercayaan ini menciptakan diri aku itu. Setia itu hanya mungkin karena orang merupakan bagian dikau yang mutlak (Tuhan). Kesetiaan yang menciptakan aku ini pada akhirya berdasarkan atas partisipasi manusia kepada Tuhan.
Manusia bukanlah makhluk yang statis, sebab ia senantiasa menjadi (berproses). Ia selalu menghadapi obyek yang harus diusahakan seperti yang tampak dalam hubungannya dengan orang lain.
Perjalanan manusia ternyata akan berakhir pada kematian, pada yang tidak ada. Perjuangan manusia sebenarnya terjadi di daerah perbatasan antara tidak berada. Oleh karena itu manusia menjadi gelisah, menjadi putus asa dan takut pada kematian. Namun sebenarnya kemenangan kematian itu hanyalah semu saja, sebab hanya cinta kasih dan kesetiaan itulah yang memberi harapan guna mengatasi kematian. Di dalam cinta kasih dan kesetiaan ada kepastian, bahwa ada engkau yang tidak dapat mati. Harapan itulah yang menerobos kematian. Adanya harapan menunjukan, bahwa kemenangan kematian adalah semu.
Ajaran tentang harapan ini menjadi puncak ajaran Marcel. Harapan ini menunjuk adanya Engkau Yang Tertinggi (Tci Supreme), yang tidak dapat dijadikan obyek manusia. Engkau tertinggi inilah Alloh, yang hanya dapat ditemukan di dalam penyerahan seperti halnya kita menemukan Engkau atau sesama kita dalam penyerahan dan dalam keterbukaan dan partisipasi dalam berada yang sejati.³
   4.      William James
Lahir di New York City pada tahun 1842 M, anak Henry James, Sr. ayahnya adalah seorang yang terkenal, berkebudayaan tinggi, pemikir yang kreatif. Selain kaya, keluarganya memang di bekali dengan kemampuan intelektual yang tinggi. Keluarganya juga menerapkan kemampuan Humanisme dalam kehidupan serta mengembangkannya.
Pandangan filsafatnya, diantaranya menyatakan bahwa tiada kebenaran yang mutlak, berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri lepas dari akal yang mengenal. Sebab pengalaman kita berjalan terus dan segala yang kita anggap benar dalam perkembangan pengalaman itu senantiasa berubah, karena didalam praktek, apa yang kita anggap benar dapat dikoreksi oleh pengalaman berikutnya.
Nilai konsep atau pertimbangan kita, bergantung pada akibatnya, kepada kerjanya. Artinya bergantung kepada keberhasilan perbuatan yang disiapkan oleh pertimbangan itu. Pertimbangan itu benar bila bermanfaat bagi pelakunya, memperkaya hidup dan kemungkinan-kemungkinannya.
Menurut James dunia tidak dapat diterangkan dengan berpangkal pada satu asas saja. Dunia adalah dunia yang terdiri dari banyak hal yang saling bertentangan. Tentang kepercayaan agama dikatakan, bagi orang- perorangan, kepercayaan adanya suatu realitas cosmis yang lebih tinggi itu merupaka nilai subyektif yang relative, sepanjang kepercayaan itu memberikan kepadanya suatu hiburan rohani, penguatan keberanian hidup, perasaan damai, keamanan dan sebagainya. Segala macam pengalaman keagamaan mempunyai nilai yang sama, jikalau akibatnya sama-sama memberikan kepuasan  kepada kebutuhan keagamaan.
   5.      Jurgen Habermas
Adalah seorang filsuf dan sosiolog dari Jerman. Ia adalah generasi kedua dari Mazhab Frankfurt. Jurgen Habermas adalah penerus dari Teori Kritis yang ditawarkan oleh para pendahulunya (Max Horkheimer, Theodor Adorno, dan Herbert Marcuse). Teori Kritis yang dipaparkan oleh para pendahulunya berakhir dengan kepesimisan atau kebuntuan. Akan tetapi, Teori Kritis tidak berhenti begitu saja, Jurgen Habermas telah membangkitkan kembali teori itu dengan paradigma baru.
Jurgen Habermas dilahirkan pada tanggal 18 Juni 1929 di kota Dusseldorf, Jerman. Dia dibesarkan di kota Gummersbach, kota kecil dekat dengan Dusseldorf. Ketika ia memasuki masa remaja diakhir Perang Dunia II, ia baru menyadari bersama bangsanya akan kejahatan rezim nasional-sosialis dibawah kepemimpinan Aldof Hitler. Mungkin hal ini yang mendorong pemikiran Habermas tentang pentingnya demokrasi di negaranya. Kemudian ia melanjutkan studinya di Universitas Gottingen, ia mempelajari kesusasteraan, sejarah, dan filsafat (Nicolai Hartmann) serta mengikuti kuliah psikologi dan ekonomi. Setelah itu, ia meneruskan studi filsafat di Universitas Bonn yang mana pada tahun 1954 ia meraih gelar “doktor filsafat” dengan sebuah disertasi berjudul Das Absolute und die Geshichte (Yang Absolut dan Sejarah).
Jurgen Habermas merupakan tokoh terakhir dari Mazhab Frankfurt dan juga yang masih hidup sampai sekarang. Ketika Mazhab Frankfurt secara resmi sudah tidak ada lagi dan teori yang ditawarkan kepada masyarakat berakhir dengan sikap yang pesimis. Namun, Jurgen Habermas telah menghidupkan kembali Mazhab Frankfurt dan melanjutkan kembali teori kritis yang menjadi proyek dari para pendahulunya (Max Horkheimer,Theodor Adorno, dan Herbert Marcuse). Bukan hanya teori krits yang dilanjutkan oleh Jurgen Habermas, ada banyak hal yang diberikan oleh Jurgen Habermas dalam dunia filsafat dewasa ini.
Menurut Jurgen Habermas, teori kritis bukanlah teori ilmiah, yang biasa dikenal dikalangan publik akademis dalam masyarakat kita. Jurgen Habermas menggambarkan Teori kritis sebagai suatu metodologi yang berdiri di dalam ketegangan dialektis antara filsafat dan ilmu pengetahuan (sosiologi). Teori Kritis tidak hanya berhenti pada fakta-fakta objektif, yang umumnya dianut oleh aliran positivistic. Teori krtis berusaha menembus realitas sosial sebagai fakta sosiologis, untuk menemukan kondisi yang bersifat trasendental yang melampaui data empiris. Dapat dikatakan, Teori kritis merupakan kritik ideology. Teori kitis ini dilahirkan oleh Mazhab Frankfurt memiliki maksud membuka seluruh selubung ideologis dan irasionalisme yang telah melenyapkan kebebasan dan kejernihan berpikir manusia modern. Akan tetapi, semua itu konsep Teori Kritis yang ditawarkan oleh para pendahulu Jurgen Habermas (Max Horkheimer, Theodor Adorno, dan Herbert Marcuse) mengalami sebuah kemacetan atau berakhir dengan kepesimisan. Akan tetapi, teori ini tidak berakhir begitu saja, Jurgen Habermas sebagai penerus Mazhab Frankfurt akan membangkitkan kembali teori tersebut dengan sebuah paradigma baru.
Jurgen Habermas menambahkan konsep komunikasi di dalam Teori Kritis tersebut. Menurut Jurgen Habermas, komunikasi dapat menyelesaikan kemacetan Teori kritis yang ditawarkan oleh pendahulunya. Jurgen Habermas membedakan antara pekerjaan dan komunikasi (interaksi). Pekerjaan merupakan tindakan instrumental, jadi sebuah tindakan yang bertujuan untuk mencapai sesuatu. Sedangkan komunikasi adalah tindakan saling pengertian.
Kedua hal itulah yang membuat kemacetan dalam Teori Kritis menurut Jurgen Habermas. Pandangan ini telah membuat sudut pandang masyarakat tentang krtik dengan penaklukan itu sama dan praksis dengan penaklukan itu sama. Jurgen Habermas berpendirian kritik hanya dapat maju dengan rasio komunikatif yang dimengerti sebagai praksis komunikatif atau tindakan komunikatif. Masyarakat komunikatif bukanlah masyarakat yang melakukan kritik melalui revolusi atau kekerasan, tetapi melalui argumentasi.
6.      Bertrand Arthur William Russell
Lahir pada 18 Mei 18722 Februari 1970 adalah seorang filsuf dan ahli matematika ternama Britania Raya. Dia menulis banyak sekali buku dan brosur tentang berbagai masalah, antara lain filsafat, moral, pendidikan, sejarah, agama dan politik. Sumbangan terbesarnya di bidang ilmiah adalah di bidang logika matematika.
Bertrand Russell terlahir sebagai cucu Lord John Russell, Perdana Menteri Britania Raya di masa Ratu Victoria. Setelah meninggalnya ibu (pada tahun 1874) dan ayahnya (1876), Russell dan abangnya diasuh oleh kedua kakek-neneknya. Setelah meninggalnya John Russell pada tahun 1878, Russell kecil dibesarkan sepenuhnya oleh neneknya, Lady Russell. Bertrand Russell dididik secara privat di rumahnya, sebelum menempuh pendidikan di Trinity College, Universitas Cambridge. Di sana dia meraih gelar di bidang matematika dan ilmu-ilmu moral. Russell terpilih menjadi anggota Royal Society pada tahun 1908.
Russell dianugerahi Order of Merit pada tahun 1949, dan menerima hadiah Nobel Sastra pada tahun 1950. Selama dasawarsa 1950-an dan 1960-an dia menjadi inspirasi kaum muda karena aktivitas antiperang dan antinuklirnya. Bersama-sama dengan Albert Einstein, dia mengumumkan Manifesto Russell-Einstein pada tahun 1955, yang menghimbau pembatasan senjata nuklir. Dia juga merupakan pengatur utama Konferensi Pugwash Pertama, yang mengumpulkan para ilmuwan yang prihatin terhadap penyebaran senjata nuklir. Pada tahun 1961 dia kembali dipenjara akibat demonstrasi antinuklir, dan dihukum penjara selama dua bulan. Namun setelah banding hukumannya ini kemudian diperingan menjadi satu minggu di rumah sakit penjara. Dia tetap menjadi figur publik sampai saat wafatnya pada tahun 1970.
D.    Pandangan dunia Islam terhadap filsafat kontemporer
Dalam filsafat Barat (baca: modern) realitas obyektif adalah dunia materi, fisikal, atau lahiriah. Realitas adalah segala sesuatu yang hanya dapat ditangkap melalui metode ilmiah. Hampir-hampir mereka menganggap bahwa dunia ini tidak memiliki dimensi transendental. Kita tidak akan mendapati konsepsi yg jelas dari filsafat barat mengenai realitas spiritual.Oleh sebab itu aliran yang berpengaruh kuat dalam filsafat barat adalah materialisme, empirisme,atau positivism. Meski demikian ada aliran yang kurang lebih mengandung gagasan tentang realitas spiritual seperti dalam idealisme ataueksistensialisme. Namun itu hanya berakar dari gagasan rasionalsemata yang senantiasa mereka tempatkan di dalam dunia ide. Bagi mereka dunia ide ini tidak nyata.
Sebaliknya, dalam Islam –sebagaimana diadopsi dari Plato– dunia Ide ini adalah dunia nyata. Dunia nyata adalah alam haqiqah, dunia obyektif yang sesungguhnya. Realitas dalam konteks pengetahuan Islam tidak terbatas pada relitas empirik saja (inderawi), tetapi juga realitas ide tersebut yang sering disebut sebagai realitas spiritual. Oleh sebab itu aliran filsafat dalam Islam juga banyak beririsan dengan aliran mistik (sufisme). 
Wahyu Islam memandang bahwa manusia telah dianugerahi fakultas-fakultas untuk mengenali alam dan bentuk-bentuk kesadaran untukmengetahui realitas di sekitarnya.Oleh sebab itu di dalam filsafat Islam tidak hanya diakui dunia empiris yang bisa dicerap indera, tetapi juga pengetahuan rasional hasil dari spekulasi akal, dan pengetahuan intuitif yang berasal dari cerapan qalbu.

1 komentar:

  1. Di masa kini ke depan Sunda akan melahirkan Para Filsuf Handal yang siap menghancurkan kesalahan cara berpikir & manipulasi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh Para Filsuf Dunia.
    MARI KITA MEMBUAT KARYA FILSAFAT AGAR KITA MENJADI SEORANG FILSUF, YANG BERTANGGUNG JAWAB MENGHADIRKAN KEMBALI KEBENARAN ILMU SANG MAHA PENCIPTA, sebagai mana yang dilakukan oleh Filsuf Sunda Mandalajati Niskala, yang sebagian hipotesisnya sbb:

    1) Menurut para akhli di seluruh Dunia bahwa GRAVITASI BUMI EFEK DARI ROTASI BUMI.
    Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala SALAH BESAR, bahwa Gravitasi Bumi TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN ROTASI BUMI. Sekalipun bumi berhenti berputar Gravitasi Bumi tetap ada.

    2) Bahkan kesalahan lainnya yaitu semua akhli sepakat bahwa panas di bagian Inti Matahari mencapai 15 Juta Derajat Celcius.
    Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala panas Inti Matahari SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN”.
    Beliau menambahkan:“KALAU TIDAK PERCAYA SILAKAN BUKTIKAN SENDIRI”.

    3) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala sangat logis menjelaskan kepada banyak pihak bahwa MATAHARI ADALAH GUMPALAN BOLA AIR RAKSASA YANG BERADA PADA RUANG HAMPA BERTEKANAN MINUS, SEHINGGA DI BAGIAN SELURUH SISI BOLA AIR RAKSASA TERSEBUT IKATAN H2O PUTUS MENJADI GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN, YANG SERTA MERTA AKAN TERBAKAR DISAAT TERJADI PEMUTUSAN IKATAN TERSEBUT. Suhu kulit Matahari menjadi sangat panas karena Oksigen dan Hidrogen terbakar, tapi suhu Inti Matahari TETAP SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN.

    4) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala menegaskan: “CATAT YA SEMUA BINTANG TERBUAT DARI AIR DAN SUHU PANAS INTI BINTANG SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN. TITIK”.

    5) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Gravitasi ditimbulkan oleh adanya massa pada suatu Zat.
    Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala: “GAYA GRAVITASI BUKAN DITIMBULKAN OLEH ADANYA MASSA PADA SEBUAH ZAT ATAU BENDA”.
    Mandalajati Niskala menambahkan: “Silahkan pada mikir & jangan terlalu doyan mengkonmsumsi buku2 Barat.

    6) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala membuat pertanyaan di bawah ini yang cukup menantang bagi orang-orang yang mau berpikir:
    a) BAGAIMANA TERJADINYA GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
    b) BAGAIMANA MENGHILANGKAN GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
    c) BAGAIMANA MEMBUAT GAYA GRAVITASI DI PLANET LAIN YG TIDAK MEMILIKI GAYA GRAVITASI?

    7) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Matahari memiliki Gaya Gravitasi yang sangat besar.
    Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala Matahari tidak memiliki Gaya Gravitasi tapi memiliki GAYA ANTI GRAVITASI.

    8) Pernyataan yang paling menarik dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala yaitu:
    “SEMUA ORANG TERMASUK PARA AKHLI DI SELURUH DUNIA TIDAK ADA YANG TAHU JUMLAH BINTANG & JUMLAH GALAKSI DI JAGAT RAYA, MAKA AKU BERI TAHU, SBB:
    a) Jumlah Bintang di Alam Semesta adalah 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000
    b) Jumlah Galaksi di Alam Semesta adalah 80.000.000.000.000
    c) Jumlah Bintang di setiap Galaksi adalah sekitar 13.000.000.000.000

    9) Dll produk Filsafat seluruh cabang ilmu dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala YANG SIAP MENCENGANGKAN DUNIA seperti Wahyu Cakra Ningrat, Trisula Weda, Sangkan Paraning Dumadi, Manunggaling Diri, Sastra Jendra, Filsafat Ilmu Pengetahuan & Jagat Raya, dll.

    Selamat berfilsafat
    @Sandi Kaladia

    BalasHapus