Blogger Widgets

Selasa, 01 Januari 2013

KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN


1.      Definisi
a.       Definisi Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa yunani psyche (jiwa) dan logos (ilmu pengetahuan). Secara etimologis psikologi berarti ilmu pengetahuan tentang jiwa.
Psikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai individundan sebagai anggota kelompok serta hubungannya dengan lingkungan sekitar.
b.      Definisi Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk merubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia tersebut melalui proses pengajaran dan pelatihan. (Sudihartono, dkk 2007)
c.       Definisi Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang penerapan teori-teori psikologi dalam dunia pendidikan terhadap siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai tenaga pendidik serta hubungn keduanya dengan lingkungan sekitar dalam proses pendidikan dan pembelajaran.
2.      Sejarah
Mulanya psikologi menjadi cabang ilmu filsafat yang memandang kondisi-kondisi psikologis sacara atomistis, terpisah satu sama lain dan cenderung dianggap konserfatif (kuno) dn subjektif. Tokohnya : PLATO, ARISTOTELES, DESCARTES, JOHN LOCKE, DAVID HUME. Lalu berkembang menjadi ilmu pengetahuan otonom/ mandiri dengan melihat gejala psikologis secara ilmiah dengan metode-metode objektif. Tokohnya : WILHELM WUNDT, SIDMUND FREUD, SZONDI, CARLJUNG.
3.      Kedudukan
Psikologi pendidikan membimbing guru melaksanakan pembelajaran dengan lebih baik dan hasil-hasil penelitian dalam psikologi dapat digunakan guru untuk menambah wawasan dan memperbaiki proses pembelajaran. Psikologi juga turut andil dalam menentukan dan menyusun tujuan, kurikulum, dan pengorganisasian pembelajaran.


GEJALA- GEJALA PSIKOLOGIS DALAM BELAJAR
1.      Penginderaan/ sensasi dan persepsi
Penginderaan/sensasi merupakan proses masuknya pengetahuan dalam bentuk stimulus ke dalam alat indera manusia yang kemudian stimulus tersebut diterjemahkan oleh otak berdasarkan persepsinya.
Hasil penginderaan dipengaruhi oleh aspek-aspek berikut :
·         Sudut pandang ruang, dari arah mana atau dimana mendang objek tersebut
·         Sudut pandang waktu, kapan objek tersebut diamati
·         Sudut pandang Gestalt, memandang sebuah objek sebagai satu kesatuan utuh
·         Sudut pandang arti, cara pandang dipengaruhi oleh kondisi individu itu sendiri
Persepsi marupakan proses penerjemahan atau penginterpretasian stimulus yang masuk ke otak melalui alat indera sebagai sebuah pengetahuan.
2.      Memori
Memori merupakan kemampuan seseorang dalam menyimpan suatu informasi dan mengeluarkan kembali dalam situasi dan kondisi yang dibutuhkan.
a.       Tahapan dalam Memori Bekerja
ENCODING/LEARNING
 Proses pemasukan informasi kedalam ingatan otak
STOREAGE
Menyimpan informasi kedalam otak
RECOGNIZE
Memunculkan kembali informasi dengan bantuan stimulus
RECALL
Memunculkan kembali informasi tanpa bantuan stimulus
RETRIEVAL
Memunculkan kembali informasi yg dibutuhkan 
                                                                              
b.      Macam-macam memori
·         Memori jangka pendek (Short Term Memory), jenis memori yang hanya bertahan dengan sangat singkat. Ex : no telp teman, almat rumah teman dll.
·         Memori jangka panjang (Long Term Memory), jenis memori yang bertahan sangat lama dan cenderung permanen. Ex : nama kita dll.
·         Memori kerja (working Memory), jenis memori yang dapat menyimpan informasi dalam rentang waktu beberapa menit sampai beberapa jam.

c.       Lupa
Merupakan ketidakmampuan siswa untuk memunculkan kembali informasi / pengetahuan yang dimiliki pada saat yang dibutuhkan dengan baik.
Teori tentang lupa :
·         Decay Theory, terjadi karena memori yang tidak pernah di ulang-ulang.
·         Teori Interferensi, terjadi karena adanya percampuran informasi baru dan saling mengganggu sehingga sulit dimunculkan
·         Teori Retrieval Failure, memori tidak pernah hilang hanya saja tidak adanya stimulus yang tepat untuk memunculkan memori tersebut.
·         Teori Motivated Forgetting, terjadi karena adanya keinginan untuk melupakan sesuatu, terutama yang tidak menyenangkan
·         Factor Fisiologis, terjadi karena adanya perubahan kondisi fisik otak

3.      Berpikir
Merupakan proses menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi yang kompleks antara berbagai proses mental seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi, dan pemecahan masalah.
Macam-macam berpikir :
  a)      Berpikir Reflektif, proses pemecahan masalah yang didasari pengetahuan siswa dan pemnfaatan pengetahuan tersebut untuk melakukan proses pemecahan masalah.
   b)      Berpikir Kreatif, kemampuan mental yang khas pada siswa untuk melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinil, indah, baru, efisien, tepat sasaran, dan tepat guna. Kemampuan siswa untuk memandang sesuatu dari sudut pandang yang berbeda
4.      Intelegensi / kecerdasan
Merupakan kemampuan atau kapasitas keseluruhan individu untuk bertindak dengan tujuan, berpikir secara rasional dan menangani lingkungan secara efektif. ( Wechler dalam Sugihartono dkk, 2007)


Faktor yang mempengaruhi intelegensi :
      a)    Faktor Bawaan, intelegensi seseorang merupakan warisan atau bawaan dari orang tua
b)   Faktor Lingkungan, lingkungan menunjang perkembangan intelegensi individu. Contoh : faktor gizi, faktor latihan dalam keluarga
Multiple Intelligence menurut Gardner, yaitu :
·         Kecerdasan Linguistic/ kebahasaan
·         Kecerdasan Matematik-Logis
·         Kecerdasan Spasial/ Ruang
·         Kecerdasan Kinestik-Jasmani/ Gerak Tubuh
·         Kecerdasan Musikal
·         Kecerdasan Interpersonal/ hubungan social
·         Kecerdasan intrapersonal/ dengan diri sendiri
·         Kecerdasan Naturelistik/ berhubungan dengan alam

5.      Emosi dan Motivasi
Emosi merupakan proses tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan dalam tubuh seperti otot menegang, jantung berdebar, dsb. ( Kartono dlm Sugihartono dkk, 2007)
Motivasi merupakan keadaan atau kondisi pribadi pada siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dengan tujuan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan siswa yang bersangkutan.
Menurut Sri Rumini (2006), motivasi dapat dibedakan menjadi :
a.      Berdasarkan proses terbentuknya
·      Motivasi bawaan, motivasi yang memang ada dan dibawa sejak lahir tanpa perlu dipelajari. Ex : motivasi makan, tidur, hidup, dsb.
·      Motivasi yang dipelajari, timbul karena dipelajari. Ex : berteman, menabung utk membeli sesuatu
b.      Berdasarkan sumbernya
·         Intrinsik, terjadi karena dorongan dalam individu itu sendiri
·         Ekstrinsik, muncul karena adanya pengaruh dan belajar dari lingkungan
c.       Berdasarkan isinya
·         Jasmaniah, jenis motivasi yang dimiliki individu dalam wujud kebutuhan perilaku jasmani untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya.
·         Rokhaniah, motivasi yang berhubungan dg kondisi rokhani dan berwujud kerokhanian untuk memenuhi kebutuhan rokhaninya
Dalam belajar siswa memiliki beberapa jenis motivasi (Sugihartono dkk, 2007) yaitu :
·         Motivasi instrumental, muncul pada siswa dikarenakan dorongan untuk memperoleh hadiah atau menghindari hukuman
·         Motivasi sosial, muncul pada siswa dalam bentuk aktif dalam kelompok dsb dengan harapan dapat menonjol diantara anggota kelompok
·         Motivasi berprestasi, muncul pada siswa untuk meraih prestasi yang diharapkan
·         Motivasi intrinsik, muncul secara alamiah pada siswa untuk belajar karena keinginannya sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar